Alamat

 

Minggu, 21 Juli 2019

Kenapa Syetan masuk kedalam tubuh manusia ?

0 komentar

Dalam banyak ayat dikatakan bahwa tujuan utama syetan mengganggu manusia adalah agar manusia jauh dari Allah subhanahu wata'ala sehingga dia akan menemani syetan d neraka kelak, segala daya dan upaya, tipu muslihat akan dikerahkan syetan supaya targetanya tercapai. Targetnya adalah :
1. Manusia kafir, karena org kafir selamahya tidak akan masuk surga
2. Manusia musyrik, karena muslim yang musyrik statusnya sama dengan kafir, Allah haramkan baginya surga
3. Manusia kufur, artinya melakukan dosa2 besar walaupun muslim. Walaupun ujungnya masuk surga juga, namun setidaknya sudah menemani syetan di neraka dalam waktu sangat lama
4. Manusia Fasiq, artinya walau dalam kesempatan lain dia taat dan berbuat baik, namun lebih banyak melakukan dosa besar maupun kecil, akibatnya nanti timbangan kebaikanya ringan sehingga hrus masuk neraka terlebih dahulu.
5. Manusia tertipu yaitu :
A. Manusia yang tidak ikhlas dari setiap ketaatannya yang mengakibatkan pahalanya beterbangan tak berbekas
B.  Merasa diri paling taat padahal amalnya tidak diterima karena kebodohanya akan ilmu agama ( ahlul bid'ah_lihat pembahasan bab bid'ah)
C.  Adanya rasa sombong  yang menghalanginya dari rahmat dan surga Allah.

Intinya adalah bagaimana manusia sebanyak-banyaknya bisa menemani syetan di neraka.
Namun.... saat di persidangan Allah nanti, syetan akan berlepas diri dan dibebaskan dari tuntutan manusia, karena dia sifatnya hanya mengajak bukan memaksa apalagi mengendalikan manusia.
Pertanyaanya, bagaimanakah dengan kasus kesurupan ?
disinilah pentingnya kita memahami tingkatan gangguan jin syetan itu, silahkan buka lagi babnya.
Pada dasarnya Allah akan mencatat suatu amal jika dilakukan dengan kesadaran awal, maksunya jika sejak awal dia sudah sadar dalam melakukan keburukan, maka apapun efek setelahnya akan tercatat pula sebagia amal keburukan. Contoh, saat minum khamar dia sadar, lalu ketika mabuk dia tidak sdar melakukan keburukan lain, maka keburukan itu tercatat sebagia amal keburukan baru.

Saat terasa ada gangguan Jin syetan dalam dirinya dan sadar akan keadaan, seharusnya ia cepat kembali kepada keadaan normal dengan mengobatinya. Inilah yang dimaksud dengan gangguan jin itu ujian bagi sebagian orang beriman agar ia kembali kepada Allah. Namun jika ia biarkan malah justru menambahnya semakin parah gara2 salah penangananya, maka Allah akan biarkan dia dalam kesesatanya. maka keadaanpun semakin parah yang berujung pada kegilaan. Olehkarena itu islam mengajarkan agar sabar dan shalat dalam menghadapi setiap ujian. Sabar artinya menyadari kesalahan dan menerima teguran, shalat adalah ikhtiar untuk mendapatkan pertolongan.
maka dri sini bisa diambil kesimpulan, bahwa orang yang kesurupan atau yang terkena gangguan jin bukanlah korban yg nanti akan lepas tangan dari pertanggung jawaban, namun ia adalah bagian atau efek dari kelalaian kita yang tidak mau kembali kepada Allah saat syetan dekat dengn kita. Allahu a'lam

0 komentar:

Posting Komentar

 
PBR © 2018