Hakikat Sihir
(Ust. H. Maman Surahman, Lc,.M.Ag)
Sihir itu memang ada…
a. Apa itu sihir ?
Secara
etimologi bahasa, sihir berarti segala sesuatu yang lembut dan samar
sebabnya. Dikatakan as sahur karena ia dilakukan secara
rahasia/tersembunyi diwaktu akhir malam.
Sihir juga memiliki sinonom
al ukhdzatu darn segala sesuatu yang lembut dan kecil maka disebut
sihir. Sihir juga berarti menipu.
Adapun secara istilah syar’I,
sihir adalah sesuatu hal yang aneh , mirip dengan sesuatu yang terjadi
diluar kebiasaan –meskipun tidak demikian-, karena hal tersebut bisa
dipelajari dan untuk mendapatkanya maka ia harus meminta bantuan dengan
melakukan pendekatan kepada syaitan dengan melakukan perbuatan-perbuatan
buruk, baik secara lisan, perbuatan, atau keyakinan.
- Lisan (ucapan) : seperti mantra yang didalamnya terdapat kalimat-kalimat syirik dan memuji syetan serta menundukanya
-
Perbuatan (amalan) : seperti menyembah bintang-bintang atau melakukan
pembunuhan serta perbuatan fasik (yang keluar dari perintah agama)
lainya
- Keyakinan (itikad) : seperti menganggap baik terhadap
hal-hal yang dapat mendekatkan dirinya kepada syetan danmenimbulkan rasa
cinta kepadanya.
Jumhur Ulama (mayoritas ulama) menafsirkan sihir
sebagai suatu perbuatan yang diluar kebiasaan, yang muncul dari jiwa
yang jahat dengan cara melakukan amalan-amalan secara khusus.
b. Apakah sihir itu memang ada dan punya dampak ?
Ya
benar sihir itu memang jelas ada dan memiliki pengaruh. Itulah pendapat
yang sahih (benar) sebagaimana dikatakan Jumhur Ulama (mayoritas
ulama) dan itulah yang dipegang oleh kalangan Ahlu Sunnah wal Jama’ah
disetiap masa. Hal ini tentunya berdalilkan Al Quran dan As Sunah as
Sahihah yang telah masyhur.
Jumhur ulama telah menetapkan adanya
sihir dan pengaruh sihir, meskipun ada sebagian ulama yang menafikan
(meniadakan) sihir dan menganggapnya hanya sekedar khayalan-khayalan
yang bathil (tidak benar adanya), tetapi pendapat yang menafikan ini
mardud (tertolak) karena adanya dalil-dalil yang menegaskan mengenai
adanya sihir sehingga akal pun tidak dapat mengingkarinya bahwa
sesungguhnya Allah ta’ala telah memberikan sesuatu diluar kebiasaan
yaitu ketika tukang sihir itu mengucapkan kata-kata mantra atau menyusun
benda-benda atau mencapurkan antara banyak kekuatan dengan cara yang
khusus dan tertentu.
Adapun dalil-dali yang melandasi pendapat jumhur ulama bahwa sihir itu benar-bena ada dan mempunyai pengaruh :
A. Al Qur’an
1. Firman Allah Swt : (QS Al A’raf :116)
Artinya
: “mereka menyihir (menyulap) mata orang dan menjadikan orang banyak
itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar (menakjubkan)”
2. Firman Allah SWT ( QS Al Baqoroh:102)
Artinya
: “ maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan
sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang suami dan isterinya”
3. Firman Allah SWT (QS Al Baqoroh:102)
Artinya : “dan mereka itu (ahli sihir) tidak member mudarat dengan sihirnya kepada seseorangpun kecuali dengan izin Allah”
4. Firman Allah SWT (QS Al Falaq:4)
Artinya: “dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menhembus pada buhul-buhul (dari tali)”
B. Al Hadits
Jumhur
Ulama berdalil dengan hadits tentang sihir yang menimpa Rasulullah SAW
yang diriwayatka oleh Imam Bukhari dan Muslim, dimana seorang yahudi
(Lubaid bin Ashom) telah menyihir Nabi SAW, sehingga Nabi juga sakit
selam nenerapa hari, kemudian Nabi SAW dapat sembuh dari sihir itu
dengan bantuan malaikat Jibril dan Mikail) yang telah mengeluarkan
ikatan sihir dari tempatnya, sehingga beliau dapat sembuh (sehat)
kembali dan seakan-akan terlepas dari ikatan (sihir).
Al Qodhi
Iyadh mengatakan : sihir adalah salah satu jenis penyakit yang meungkin
menimpa Nabi SAW sebagaimana jenis penyakit lainya, sesuatu yang tak
mungkin untuk diingkari, dan ini sama sekali tidak menyebabkan cela atas
kenabianya.
Karena hal itu tidak termasuk sesuatu yang dapat
merusak kejujuranya, karena terdapat dalil dan Ijma (konsesus) Ulama
atas kemaksuman (kesucian dari berbuat salah) Nabi SAW dai semua itu.
Tetapi hal itu termasuk sesuatu yang mungkin terjadi pada beliau dalam
persoalan keduaniaan dan beliau tidak diutus untuknya. Dan sesungguhnya
hal seperti ini akan menimpanya dari berbagai penyakit seperti umumnya
manusia.
Senin, 26 Februari 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar